
Kelebihan utama material baja ringan dibandingkan dengan kayu atau bambu sebagai rangka atap ialah mempunyai kualitas yang jelas. Hal ini dikarenakan baja ringan dibuat di dalam pabrik sehingga mutunya pun diketahui dengan baik.
Kualitas material tersebut telah terukur secara pasti sehingga kita pun dapat membuat perencanaan secara matang terkait proses pemasangannya nanti. Seharusnya material rangka atap baja ringan ini aman digunakan dan memiliki risiko kerusakan yang rendah. Kekuatannya baik sekali serta mempunyai peluang rubuh/ambruk yang relatif kecil.
Agar rangka atap baja ringan yang Anda bangun tidak rawan rubuh, berikut tips nya :
1. Pangkas Pohon Dekat Atap
Tumbangnya pohon atau dahan yang berada di dekat atap bisa saja terjadi, termasuk saat hujan yang disertai angin kencang. Hal ini pun dapat menyebabkan kerusakan parah. Itulah mengapa diperlukan pemangkasan secara rutin pada cabang yang menggantung di atas atau dekat atap. Atau bahkan jika perlu, tebang seluruh bagian pohon yang sudah rapuh dan tampak berisiko tumbang saat cuaca memburuk.
2. Periksa Atap Bagian Luar dan Dalam
Memeriksa atap bagian luar secara rutin penting untuk dilakukan karena bagian ini rawan terhadap karat, longgar, tersumbat sampah, serta goyah. Sebelum terlanjur terkena dampak angin kencang, segera periksa kembali bagian ventilasi, bersihkan saluran pembuangan, flasher, serta talang air. Lakukan pula perbaikan jika ada elemen yang longgar atau pun terlepas. Lakukan pemeriksaan atap rumah bagian dalam, tepatnya di area loteng. Pastikan selubung tetap aman. Sebaliknya, jika longgar, kencangkan kembali ke bagian rangka.
3. Gunakan Material Bermutu Tinggi
Kualitas material menjadi faktor terpenting yang harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi pada tingkat keamanannya. Paling tidak, Anda perlu menggunakan baja ringan yang memiliki mutu baja G550. Begitu pula dengan coating yang dipakai pun harus tahan terhadap karat. Untuk galvanis, kadarnya harus Z200. Sedangkan untuk zincalume, pakailah kadar AZ100 sehingga bersifat anti-karat.
4. Pilih Dimensi Material yang Tepat
Dalam memilih baja ringan, Anda perlu memperhatikan dimensi material tersebut, baik ukuran panjang dan lebarnya, maupun ketebalannya. Semakin besar bentang baja ringan yang digunakan, maka material tersebut juga harus semakin tebal supaya kuat menopang bebannya. Misalnya, apabila rentangan bebas material sekitar 1-8 meter, Anda membutuhkan baja ringan minimal setebal 0,75 mm. Sama halnya jika rentangan bebas material lebih dari 8 meter, gunakan baja ringan dengan ketebalan 0,9- 1 mm sebagai rangka utamanya. Rangka ini kemudian disambung ke reng dengan ketebalan minimal 0,45 mm.
5. Perhatikan Jarak Kuda-kudanya
Jarak kuda-kuda yang direkomendasikan sekitar 1,2-1,3 m untuk atap ringan, serta jarak sekitar 1-1,2 m untuk atap berat. Semakin jauh jarak kuda-kuda ini, kekuatannya akan semakin lemah. Jarak kuda-kuda yang dekat akan membuatnya lebih kuat dalam menahan beban atap. Pembuatan kuda-kuda ini harus dilakukan sebaik mungkin dengan memperhitungkan berbagai faktor terkait pemasangannya. Di antara faktor-faktor yang harus Anda perhatikan seperti panjang bentang kuda-kuda, tinggi kuda-kuda, sudut kemiringan, jenis genteng yang digunakan, beban angin, dan beban kerja.
6. Pastikan Struktur Bawahnya Kuat
Kasus rubuhnya rangka baja ringan memang tak semata-mata disebabkan oleh struktur atap itu sendiri. Beberapa di antaranya juga bisa terjadi akibat struktur bawah rangka tersebut yang tidak kuat menahan beban atap. Contohnya seperti pembangunan struktur kolom, dinding, dan ring balok yang terlalu lemah sehingga menyebabkannya ambruk. Anda wajib memperhatikan struktur-struktur bawah yang menahannya.
Perkasa adalah brand besi beton, wiremesh, dan baja ringan berkualitas SNI. Tersedia berbagai variasi ukuran dan ketebalan. Berminat untuk membeli produk dan menjadi mitra kami? Silahkan langsung menghubungi nomor : 08111168396 atau kunjungi website kami disini.