
Ada kalanya dinding sebagai salah satu elemen penting dari sebuah rumah atau bangunan mengalami masalah antara lain munculnya keretakan pada bagian tertentu dari dinding tersebut.
Keretakan struktur pada dinding mengurangi kualitas dan kekuatan bangunan sekaligus mengurangi estetika dari rumah atau bangunan tersebut. Secara umum ada 2 jenis retakan yang terjadi pada dinding yaitu retak stuktur dan retak non struktur.
Faktor penyebab terjadinya retak struktur :
– Ada pergerakan tanah, pergeseran atau penurunan pada struktur pondasi. Hal ini disebabkan karena perubahan karakteristik tanah akibat banjir, gempa, atau bencana alam lainnya.
– Kesalahan perhitungan beban yang akan dipikul oleh pondasi saat proses pembangunan dan tidak sempurnanya proses pengerjaan struktur bangunan tersebut.
– Ada kerusakan pada struktur bangunan utama seperti kolom yang retak atau bengkok, atau karena kurangnya jumlah atau ukuran tulang besi utama dan besi pengikat yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bangunan tersebut. Sehingga secara perhitungan, kekuatan bangunan tersebut tidak terpenuhi.
Tips dalam memperbaiki retak struktur dinding
Dalam memperbaiki dinding retak struktur perlu memperhatikan dan mempertimbangkan dari berbagai faktor agar pada saat proses perbaikan tidak timbul masalah baru. Berikut tipsnya :
1. Retak struktur akibat pondasi turun
Membuat pondasi baru yang berdekatan.
Melakukan pemadatan tanah di bawah pondasi baru tersebut.
Buatlah kolom/tiang baru agar penyaluran beban dari sloff dan ringbalk dapat terdistribusi dengan sempurna.
2. Retak struktur pada balok
Jika kondisinya memungkinkan > tambahkan kolom/tiang dibawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang.
Jika kondisinya tidak memungkinkan > balok dapat disuntik atau di grouting dengan epoxy sebagai pengikat keretakan. Selanjutnya lakukan pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.
3. Retak struktur pada kolom penyangga bangunan
Membuat kolom tambahan untuk membagi beban yang ada pada kolom yang rusak.
Memperkuat kolom dengan menyuntiknya dengan cairan epoxy untuk memperkuat kolom kemudian memperlebar ukuran kolom.
4. Retak struktur minor pada balok atau kolom
Menutup retakan dengan plesteran agar tulangan besi di dalamnya tidak terkena udara luar yang dapat menyebabkan karat.
5. Kontrol aliran air
Lakukan kontrol terhadap aliran air di sekitar pondasi bangunan untuk mencegah terjadinya di bawah pondasi yang bisa menimbulkan keretakan pada dinding.
Perkasa adalah brand besi beton, wiremesh, dan baja ringan berkualitas SNI. Tersedia berbagai variasi ukuran dan ketebalan. Berminat untuk membeli produk dan menjadi mitra kami? Silahkan langsung menghubungi nomor : 08111168396 atau kunjungi website kami disini.